Indonesian HR Professionals Society ( himpunan para professional SDM Indonesia) disingkat IHRP, adalah organisasi Nirlaba para professional SDM Indonesia yang didirikan pada bulan Oktober 1999. IHRP merupakan pengembangan lebih lanjut dari e-forum IHRP yang diselenggarakan di eGroups.com.
VISI
Menjadi organisasi yang:
merupakan katalisator untuk meningkatan kompetensi manajemen SDM bagi para anggotanya, dunia usaha dan sektor pemerintahan Indonesia,
memiliki perwakilan di seluruh provinsi Indonesia,
memiliki strategi, rencana-rencana, dan program-program pengembangan profesionalisme, pengetahuan, kompetensi dan citra dari para anggotanya serta para professional SDM Indonesia pada umumnya,
kemitraan strategis saling menguntungkan dengan organisasi-organisasi sejenis,
dikelola secara profesional dengan kondisi keuangan yang sehat.
MISI
memberikan kepemimpinan strategis di bidang manajemen SDM dan bidang-bidang terkait,
menyediakan wadah komunikasi yang efektif dan efisien untuk pertukaran informasi dan gagasan bidang manajemen SDM,
menyediakan informasi dan rekomendasi kepada dunia usaha serta pemerintah Indonesia dalam bidang manajemen SDM termasuk strategi, perencanaan, kebijakan, sistem dan prosedur.
menyelenggarakan pendidikan & pelatihan kelas dunia bidang manajemen SDM dan bidang-bidang terkait.
SASARAN DASAR
Anggota IHRP terdiri dari mayoritas praktisi manajemen SDM Indonesia dan jumlah signifikan dari para eksekutif non SDM,
Mendirikan dan mengoperasikan pusat penelitian manajemen SDM Indonesia yang efektif dan efisien
Mendirikan dan mengoperasikan pusat pendidikan, pelatihan dan pengembangan manajemen SDM yang efektif dan efisien
Tujuh kemampuan yang menjadi dasar resiliensi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Efikasi Diri
Nama lainnya yang lebih akrab adalah kepercayaan diri. Efikasi diri merujuk pada keyakinan individu terhadap kemampuan dirinya untuk melakukan upaya atau mengatasi suatu masalah.
2. Regulasi Emosi
Ianya adalah kemampuan untuk mengatur emosi diri dalam keadaan apapun dan bagaimanapun. Regulasi emosi memampukan individu untuk tetap bersikap tenang meski sedang berada di bawah tekanan yang besar.
3. Impulse Control
Pengendalian impuls merujuk kepada kemampuan diri untuk mengatur dorongan atau keinginan yang timbul dalam dirinya. Jika regulasi emosi merupakan efek pengaturan terhadap rangsangan luar, impulse control adalah kebalikannya. Ia lebih menekankan pada kontrol dari hasrat-hasrat internal.
4. Analyzing Ability
Istilah lainnya adalah kecakapan melakukan analisa. Kecakapan analisa merujuk pada kemampuan individu untuk mengurai dan menganalisa komponen kejadian atau masalah, lalu merumuskan langkah perbaikan. Kecakapan ini merupakan sesuatu yang dibentuk dari pendidikan dan latihan secara terus menerus.
5. Optimisme
Ianya adalah kemampuan untuk tetap berpikir dan berpandangan positif, serta bertindak konstruktif dalam situasi apapun. Orang yang optimis tidak akan pernah putus asa dan selalu memiliki pengharapan yang positif untuk masa depan.
6. Empati
Istilah ini merujuk pada kemampuan individu untuk merasakan dan dan membaca tanda-tanda psikologis dan emosional orang lain. Empati juga menunjukkan kemampuan untuk merespon dengan tepat terhadap emosi dari orang lain tersebut.
7. Peningkatan Aspek Positif
Ianya adalah kemampuan untuk senantiasa menambah nilai positif dalam diri individu. Ini akan membuat individu tersebut lebih realistis dan memiliki makna serta tujuan hidup yang lebih baik.
Resiliensi karyawan berarti kemampuan karyawan dalam mengembangkan resiliensi diri dalam lingkungan kerjanya